Jurnal Nasional

ABSTRAK

Sebagian besar jumlah masyarakat dalam usia produktif lebih cenderung menjadi seorang pencari/ pemburu pekerjaan (job seeker) daripada memilih menjadi seorang pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Kemungkinan penyebab hal ini muncul dikarenakan sistem pembelajaran yang diterapkan di lingkungan pendidikan dan perguruan tinggi bukan mempersiapkan lulusan menjadi SDM yang siap menciptakan pekerjaan melainkan lebih terfokus pada hal bagaimana menyiapkan para sumber daya manusia (SDM) yang cepat lulus dan segera mendapatkan pekerjaan. Disamping itu, aktivitas kewirausahaan (enterpreneurial activity) yang relatif masih pada level yang cukup rendah. Enterpreneurial Activity memiliki arti individu yang aktif dalam memulai bisnis baru dan di golongkan dalam penduduk aktif bekerja. Perbandingannya adalah semakin tinggi indeks Enterpreneurial Activity, maka akan semakin tinggi Enterpreneurship Level pada negara tersebut.
Pelatihan tentang kewirausahaan bagi para karyawan menjadi bagian yang sangat penting dan harus dilakukan guna meningkatkan Enterpreneurial Activity. Karyawan sebagai elemen penting pada sebuah perusahaan tentunya sangat diandalkan dalam kemajuan ekonomi negara. Tingkat Enterpreneurial Level suatu negara akan menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Pembekalan karyawan dengan jiwa kewirausahaan akan membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru (Job Creator) yang akhirnya akan mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan tingkat pengangguran di suatu negara.

Kata Kunci : Enterpreneurial Activity, Kewirausahaan, Pendapatan Perusahaan